Tidak Ada Tempat Sampah di SMK BIM, Kok Bisa?

Baru – baru ini SMK Bakti Indonesia Medika Jombang mencetuskan sebuah program keren yang bernama “Sampahku, Tanggung Jawabku”. Program ini bertujuan untuk membentuk karakter siswa yang lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap sampah yang mereka hasilkan setiap hari. Pembiasaan ini penting diterapkan sejak dini agar menumbuhkan kepekaan terhadap sampah, baik di lingkungan sekolah maupun di tempat umum.

Program ini memberikan dampak positif bagi seluruh warga sekolah, terutama kami sebagai siswa. Saya pribadi merasa bersyukur bisa menjalankan program ini dengan baik karena sampah mencerminkan kebersihan dan kepedulian seseorang terhadap lingkungan. Kebiasaan yang kami terapkan di sekolah diharapkan juga dapat diterapkan di masyarakat. Saya sendiri merasa mampu melanjutkannya di luar sekolah karena sudah terbiasa dalam lingkungan sekolah. Menariknya, kebiasaan ini ternyata membantu kami membentuk karakter positif yang baru.

Namun, kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah masih perlu ditingkatkan melalui edukasi dan sosialisasi. Banyak kasus pembuangan sampah dan limbah yang tidak sesuai aturan, sehingga diperlukan pengawasan yang lebih tegas. Perilaku membuang sampah sembarangan dapat merusak ekosistem air, mengurangi kesuburan tanah, dan bahkan memicu bencana alam. Semua itu berawal dari kebiasaan manusia itu sendiri.

Pada dasarnya, meskipun sampah merupakan sisa buangan dari aktivitas sehari-hari, banyak jenis sampah yang masih bisa dikelola dan dimanfaatkan kembali. Oktaviana Dwi Mayasari, S.Kep., Ns., selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, menekankan pentingnya kesadaran individu dalam pengelolaan sampah. “Karena kebaikan itu dimulai dari diri sendiri,” ujarnya.

Dengan adanya program ini, kami belajar bahwa menjaga kebersihan bukan hanya kewajiban, tetapi juga cerminan karakter dan kepedulian kita terhadap lingkungan. (Nur Anisah/X-TLM)